
CiptanewsBanten – Walikota Cilegon Helldy Agustian datangi 3 sekolah pantau proyek Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satunya di SDN Samangraya 1, Kecamatan Citangkil, Senin, 19 Agustus 2024.
Pada kunjungannya, ia didampingi oleh Asisten Daerah II Kota Cilegon, Aziza Ade Setia Putra; Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cilegon, Hayati Nufus; serta Camat Citangkil Ikhlasinnufus.
Dalam kesempatan ini, Helldy juga menyampaikan kepada perusahaan di Cilegon salah satunya Candra Asri, yang turut membantu terselenggaranya progam ini.
“Alhamdulillahirobilalamin disampaikan kepada temen-temen bahwa uji coba ini kami banyak dibantu oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Cilegon, yang hari ini hadir yakni Candra Asri selain memberikan makanan juga memberikan gelas kepada anak SDN Samangraya 1 ini,” ungkapnya.

Adapun untuk besaran anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk SD sebesar Rp 18.3250, dan untuk siswa SMP sebesar Rp 21.300, sudah termasuk susu namun belum termasuk pajak.
“Kami perlu jelaskan juga bahwa uji coba ini satu paketnya yang kita itung di angka 18350 di luar pajak PPN/PPH yah terus juga di tingkat SMP kurang lebih di angka 21300, dan mungkin SMP porsinya lebih banyak sedikit dibandikan dengan anak-anak SD di luar pajak, secara keseluruhan itu semua sudah termasuk susu, jadi kalau di luar susu jadi anak SD makanannya aja itu 15000 kemudian yang SMP 16000,” papar Helldy.
Adapun sumber dananya bukan dari kas pemerintah daerah, melainkan langsung dari APBN.
“Sumber dana bukan dari pemerintah daerah tapi dari APBN, kami sudah mengkalkulasi kurang lebih ada 74 ribu siswa SD dan SMP baik Negeri maupun Swasta baik Ibtidaiyah maupun Tsanawiyah semua kita sudah hitung ini perhari yah,” pungkasnya.
Sekretaris Tim 5 Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) Neva Dwi Soesanto pun menyampaikan pendapat positif atas pelaksanaan pilot project ini.
“Pelaksanaan kali ini lebih baik dibandingkan sebelumnya dan tahun depan kami akan mengevaluasi kendala-kendala yang ada untuk menyempurnakan program ini 2025,” kata Nevy.
Setelah Cilegon, katanya proyek percontohan Ini akan berlanjut di Jawa Tengah dan daerah lainnya, dengan fokus pada daerah yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. (*/Red)